Saturday 17 November 2012

SIKAP SOEKARNO tentang PALESTINA


Anton DH Nugrahanto mencatat bahwa pada tahun 1962, Bung Karno ditanya oleh wartawan tentang penolakannya pada Entitas Israel dan Negeri Taiwan. Jawaban Bung Karno cukup menghentak kita semua. Beliau menjawab, "Untuk Taiwan saya rasa urusannya djelas, kami hanja mengakui satu Negara Tjina jaitu RRT, itu jang didaratan, laen negara tidak. Dan untuk Israel, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina,
maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel".

Dan Bung Karno membuktikan lisannya yang dijuluki kepanjangan lidah rakyat, Bung Karno sebagai Presiden RI dengan tegas menolak keikutsertaan Israel pada Asian Games 1962 yang diselenggarakan di kawasan Gelora Senayan Jakarta, sikap tegas Bung Karno ini kemudian diikuti oleh banyak negara sampai-sampai Israel tidak dimasukkan kedalam zona Sepakbola Asia karena tidak ada yang mau bertanding dengan Israel.

Orang Indonesia yang mengaku Nasionalis, Marhaenis atau bahkan Soekarnois seharusnya mendengar, dan mengikuti Sikap Tegas Bapak Bangsa tersebut. Sikap tegas sebagai Pemimpin sebuah Negeri dengan Ummat Islam terbesar dunia. Sikap tegas yang menjadikan Indonesia Macan Asia dan menempatkan Soekarno sebagai salah satu Asian Great Leader sepanjang sejarah. Sikap tegas yang mencerminkan pemahaman Bung Karno terhadap Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila.

Hingga detik ini, apa yang dibicarakan Bung Karno benar adanya, Israel hingga kini membombardir Kota Gaza yang merupakan Pintu Gerbang menuju Baitul Maqdis. Kota yang merupakan bagian dari Wilayah Palestina secara keseluruhan.

Sejak kehadiran Penjajah Israel di Bumi Palestina, ribuan jiwa Palestina melayang sebagai syuhada, bayi-bayi tiada berdosa tertumpah darahnya dan tidak sempat menapakkan kaki di bumi Para Syuhada, pemuda-pemudi Gaza menantang peluru-peluru zionis laknatullah demi mempertahankan setiap jengkal kehormatan tanah kebanggaan Ummat Islam sedunia.

Bersama bangsa Palestina dan seluruh bangsa yang peduli kepada kemanusiaan, sudah seharusnya Indonesia satu hati menentang penjajahan atas hak wilayah Palestina dari pendudukan Israel, dan bukan pula mengikuti kehendak Zionis serta sekutunya dengan menyetujui "Two State Solution".

Jangankan seorang Presiden bernama Susilo Bambang Yudhoyono dengan sederet gelarnya, tidak seorangpun anak manusiapun yang masih menghirup udara di negeri Indonesia yang bisa mengamini keinginan zionis kecuali layak digelari "Pengkhianat Bangsa". Karena Memperjuangkan Kemerdekaan Palestina dan mengoptimalkan segala daya upaya untuk menghancurkan eksistensi Bangsa Israel yang tidak layak eksis di muka bumi ini merupakan ideologi yang diusung Pejuang Kemerdekaan dan founding Father negeri ini.

Tidak hanya muslim yang beriman kepada Al Qur'an, kaum Nashrani/Kristen yang jeli dalam meneliti sejarah Al Kitabnya dan sejarah Gerejanya, selayaknya meyakini bahwa Bangsa Israel yang saat ini mengangkangi Bumi Palestina merupakan bangsa yang lebih terlaknat dari seekor kera
bahkan Tuhan (Allah SWT) sudah melaknat dan menghapus eksisensinya dari muka bumi ini.

Lalu masihkah ada manusia yang berdiam diri? Masih adakah alasan yang bisa digunakan untuk melindungi tindakan terkutuk Zionis Israel? Bila masih ada yang membela Israel...mereka sama layaknya untuk dikutuk dan dilaknat...

Bila masih ada yang menyatakan bahwa Perlawanan Bangsa Palestina merupakan tindakan bughat terhadap kedzhaliman Zionis Israel, mungkin mereka buta mata, tuli, dan mati hatinya, setinggi apapun pemahamannya kepada agama yang dipeluknya. Semoga Allah SWT menurunkan Taufiq dan
Hidayahnya kepada mereka atau memang mereka sudah ditakdirkan Allah Azza wa Jalla sebagai bahan bakar Neraka Jahannam bersama bangsa Zionis Israel Laknatullah 'Alaih yang mereka bela sepanjang usia mereka.

Bila masih ada yang membela Bangsa Israel pimpinan Zionis apapun alasannya dalam melangsungkan tindakan Ethnic Cleansing di Palestina...mereka layak dikatakan menjadi budak dari makhluk yang lebih rendah martabatnya dibanding seekor kera sekaligus pengkhianat atas nilai-nilai kemanusiaan universal yang berlaku menyeluruh di muka bumi ini sehingga mungkin kehilangan sifat kemanusiaannya menjadi lebih rendah dari seekor hewan.

Bila masih ada manusia apapun bangsanya, termasuk Indonesia yang mengaku Islam apapun pemikirannya, Ikhwani, Tahririy atau Salafiy hingga isme-isme semacam Nasionalis, Marhaenis bahkan Soekarnois...kemudian masih tidak mengoptimalkan pembelaannya kepada usaha kemerdekaan Dunia dari cengkeraman Zionis Israel yang saat ini diwakili dengan Penjajahan Zionis Israel Yahudi terhadap tanah Palestina yang didalamnya terdapat wilayah Baitul Maqdis yang diatasnya terhampar masjidil aqsha yang salah satu tempat didalamnya merupakan Kiblat Pertama Ummat Islam sedunia sebelum Kabah di Masjidil Haram... Sungguh mereka secara sadar ataupun tidak telah berkhianat terhadap Syahadat mereka, berkhianat terhadap Aqidah Islamiyyah.

Bila Soekarno yang merupakan seorang Muslim Pendiri Bangsa ini menyatakan dengan tegas pembelaannya kepada usaha kemerdekaan Bangsa Palestina...maka layakkah kita membela eksistensi entitas Israel????

Wallahua'lam

No comments:

Post a Comment